Sistem Gerak Pada Manusia (TULANG)
Oleh : Nurul Badriyah, S.Pd.Si
Efektifitas
Pembelajaran Daring di Masa Pandemi
Oleh :
Asmara Rosinta, S.Pd
15 Juli 2020
Situasi sekarang ini dimana virus covid-19 semakin marak dilingkungan sekitar dimana siapapun bisa terjangkit,
merupakan alasan besar sekolah tidak mengadakan pembelajaran tatap muka melainkan melalui daring. Apa itu pembelajaran daring? Pertama-tama daring merupakan kependekan dari dalam jaringan
atau dengan kata lain online. Kedua, pembelajaran
daring merupakan pembelajaran dimana
pelajar tidak pergi ke sekolah atau kampus melainkan
tetap dirumah dan melakukan pembelajarannya melalui aplikasi. Aplikasi
apa saja yang dimaksud? Setiap
sekolah memiliki keharusan masing- masing, tapi
yang pasti adalah memiliki aplikasi dimana guru dan pelajar bisa berinteraksi baik melalui video
maupun suara.
Pembelajaran daring memiliki
beberapa efek samping bagi pelajar dan guru
yang buruk maupun baik. Apa saja efeknya? Pertama dengan adanya pembelajaran daring pelajar yang sulit untuk pergi kesekolah
akan dimudahkan oleh hal ini
karena mereka tidak perlu mencemaskan
situasi mereka sekarang, tapi
hubungan guru dan pelajar terasa semakin jauh. Efek lainnya adalah guru mudah untuk memberikan tugas kapan saja dan
dimana saja, tapi dikarenakan hal ini
terkadang guru menaruh beban terlalu banyak pada murid sehingga tugas yang diberikan
padanya terkadang tidak terselesaikan tepat waktu atau tidak dikerjakan sama sekali. Dalam pembelajaran daring ini pelajar terkadang merasa jenuh
atau lelah dikarenakan oleh pembelajaran yang membosankan, susah dimengerti, dan kurangnya aktivitas pelajar dalam pembelajaran.
Pembelajaran daring ini memiliki efek paling
besar bagi pelajar yang baru naik kelas dan telah berpindah sekolah. Dikarenakan pembelajaran daring ini membuat
pelajar sulit bergaul dengan sesama
pelajar dan sulit berkomunikasi dengan guru baru, dan dimana pelajar dipaksa untuk beradaptasi dengan sekolah
barunya dan pembelajaran daring. Hal-hal ini bisa dibuktikan oleh kutipan berikut “Pelaksanaan pembelajaran secara daring terkesan tidak rata dan
cenderung teacher centered. Ditambah lagi, jika melakukan diskusi, ada yang
menjadi silence reader dan respon dari murid pun sedikit lebih pendek”
(Moorhouse, 2020) dan juga dari kutipan “Dalam temuan lain dari kasus
pelaksanaan pembelajaran online adalah guru merasa bingung dan merasa respon
yang diharapkan tidak pasti, sehingga apakah guru melakukan pembatasan peran
atau harus melakukan perluasan peran secara online” (Forkosh-Baruch &
Hershkovitz, 2014). Jadi pernyataan diatas telah didukung
oleh bukti pasti yang telah dilakukan penelitiannya.
Walapun pembelajaran daring dianggap
menguntungkan untuk beberapa
orang yang sudah memiliki penghasilan stabil atau hidup berkecukupan, dianggap
kesulitan bagi orang yang berkekurangan dikarenakan pelajar dan guru dipaksa untuk membeli beberapa
gadget seperti komputer atau laptop
untuk memudahkan kegiatan pembelajaran bisa dilihat dari
bukti kutipan ini “Dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring yang
dilakukan di ruma, salah satu keterbatasan dalam pelaksanaan ini ialah sarana
dan praarana yang mendukung, seperti laptop, komputer, handphone, kuota
internet dan lain sebagainya”. Dari artikel Persepsi Guru Dampak Pandemi Covid-19
terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Daring di PAUD yang ditulis oleh Arifah Prima Satrianingrum. Apalagi jika guru tersebut tidak mengerti
media yang dipakai oleh karena itu pembelajaran daring bisa dilihat positif
ataupun negatif melalui
beberapa perspektif yang berbeda.
Dikarenakan pembelajaran pada
masa ini berbeda dengan masa-masa sebelumnya masih banyak yang bertanya seberapa
efektif pembelajaran daring
ini. Apakah lebih efektif dikarenakan pelajar lebih berniat
belajar karena dirumahnya sendiri? Atau apakah kurang
efektif dikarenakan pelajar dapat bermalas-malasan tanpa disadari oleh guru?
Pertama-tama, saat pembelajaran
daring guru tidak bisa memastikan apakah
pelajar dapat memahami materi yang diberikan olehnya dikarenakan pelajar akan segan untuk bertanya lagi
kepada gurunya. Mengapa? Karena pelajar biasa akan malu untuk bertanyakepada gurunya lagi atau takut
diomeli oleh gurunya karena tidak memahami
materinya dan hanya akan
berkata “ ya ” saat ditanya apakah
sudah mengerti atau belum.
Kedua, masalah dalam pembelajaran
tidak hanya masalah kepuasan pelajar
akan pembelajarannya tapi juga akan masalah teknikal dan situasi kelas. Seperti apa sajakah masalah
ini? Masalah teknikal
mencangkup masalah internet
dan koneksi seperti
habis kuota dan koneksi tidak stabil, dan masalah situasi adalah sikap pelajar yang jenuh
dan kurangnya pengertian pelajar akan
teknologi atau aplikasi yang sedang dipakai seperti
zoom, google classroom, ataupun email. Banyak juga pelajar yang ingin tatap muka full
sesegera mungkin, tapi dikarenakan situasi sekarang dimana vaksin covid belum
ada untuk kalangan pelajar serta kesadaran yang masih kurang di masyrakat
membuat sulitnya semua
pelajar dapat pergi
kesekolah tanpa masalah.
Oleh
karena itu, terlepas dari pembelajaran daring memiliki keefektifitasan maupun belum . ada baiknya tetap optimis dan
semangat dalam menghadapi ini semua.
Kita percaya bahwa badai pasti berlalu. Dan akan bertemu dikelas bersama-sama dengan senyuman
bahagia dan masa depan ceria.
TRIK JITU BELAJAR DARING SERU BAGI PARA GURU
Penulis
: Asmara Rosinta,S.Pd
Tanggal : 20 Juni 2020
Menjadi
seorang Guru tidaklah mudah. Apalagi semenjak masa pandemi covid-19, dimana
pembelajaran dilaksanakan secara daring. Kalau boleh jujur, sering kali dalam pembelajaran daring ditemui
kejenuhan baik dari peserta didik maupun guru. Bagaimana bisa mencapai tujuan pembelajaran
yang sudah kita tentukan? Hal ini menjadi sebuah tantangan baru bagi guru yang
haruslah dihadapi. Nah, untuk itu saya akan membagikan tips jitu kepada para
guru agar dapat menciptakan suasana pembelajaran daring seru. Simak yuk
tips-tipsnya :
1. Lakukan
dengan sepenuh hati
Adalah lebih eloknya
segala sesuatu dimulai dari hati, segala sesuatu yang dimulai dari panggilan
jiwa pastilah akan menghasilkan sesuatu yang baik. Sebagai guru ada baiknya
melakukan pembelajaran dengan sepenuh hati, ini akan terpancar dari tingkah
laku/tindakan selama mengajar. Maksudnya
bagaimana ya? Maksudnya seperti ini saat mengajar kita pastinya akan menyambut
peserta didik dengan senyuman, nada suara yang semangat, memberi guyonan kecil
agar pembelajaran tidak bosan, memberikan apresiasi berupa pujian, atau
memotivasi peserta didik untuk terus mau berusaha dalam mencapai ketuntasannya.
Ini akan membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan dan pastinya peserta
didik akan selalu menunggu kapan tiba saatnya pembelajaran dari guru bersangkutan.
2. Persiapkan
perangkat pembelajaran
Jika kita sebagai guru
pastilah sudah tidak asing mendengar istilah perangkat pembelajaran. Yups..Perangkat
pembelajaran adalah senjata atau alat persiapan yang harus disusun oleh guru
dengan tujuan agar kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dan sesuai dengan
yang diharapkan. Perangkat pembelajaran terdiri dari silabus, rpp, prota,
promes, buku absen, buku jurnal, buku penilaian, bundel portofolio, bank soal,
dan media. Semua wajib disiapkan dengan sebaik-baiknya agar bisa mencapai
ketuntasan. Dari sinilah kita bisa memilah-milah materi-materi mana yang nanti
bisa dikembangkan agar menjadi interaktif.
3. Setting
kelas daring dengan nyaman
Maksudnya disini adalah
guru benar-benar mempersiapkan kelas daringnya. Pilihlah kelas daring yang
menyenangkan dan sesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan di sekolah
masing-masing. Ada banyak pilihan kelas online
yang bisa dipilih, misalnya Google Class
Room, Microsoft Teams, atau lainnya. Setelah memilih maka aturlah kelas
dengan baik, pengaturan kelas bisa dilakukan dengan menentukan
fasilitas-fasilitas pendukung yang tersedia dalam aplikasi. Misal pada google class room bisa memilih virtual background atau yang lainnya.
Jika kelas disiapkan dengan baik maka akan tercipta suasana nyaman di kelas online.
4. Jalin
komunikasi yang efektif dengan peserta didik
Dalam daring sering
sekali ditemui kekakuan dalam berkomunikasi atau berinteraksi. Biasanya peserta
didik lebih suka mematikan kamera dan mematikan micnya saat guru melakukan
pertemuan virtual. Padahal di sini adalah saat yang tepat bagi guru dan peserta
didik melakukan pembelajaran sekaligus bersosialisasi. Keadaan seperti ini
tidak mungkin dibiarkan, oleh sebab itu guru haruslah merangkul peserta didik
agar mau berkomunikasi dalam pembelajaran daring. Selain itu guru dapat memberi
pendekatan personal dengan memberi pemahaman bahwa komunikasi di pembelajaran
daring dengan tatap muka sama saja,
hanya pada daring menggunakan media sebagai penyambung komunikasi.
5. Model
pembelajaran yang efektif
Pilihlah model
pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran abad 21. Pemilihan model
pembelajaran yang efektif akan membuat suasana pembelajaran akan menarik dan
tidak membosankan. Ada banyak model pembelajaran yang bisa dipilih, misalnya
saja problem based learning disini peserta didik dapat bekerjasama melalui
diskusi dalam memecahkan masalah dengan mencari jawaban melalui mesin pencari
pada gawai atau laptop. Kemudian peserta didik dapat menyajikan hasil laporan
diskusinya dengan berbagai bentuk (portofolio,poster,peta konsep, power point atau lainnya). Jika ini
dijalankan dengan tepat maka peserta didik tidak akan bosan dalam mengikuti
setiap pembelajaran yang kita disajikan.
6. Media
pembelajaran yang interaktif
Bagi peserta didik media
pembelajaran adalah hal yang menarik dan ditunggu-tunggu oleh dalam
pembelajaran. Guru dapat mempersiapkan media pembelajaran dengan baik, dengan
memilih gambar yang menarik atau video pembelajaran yang seru. Karena disini
peserta didik akan menilai kemampuan gurunya dalam memaparkan materi.
7. Tidak
berhenti untuk terus belajar
Untuk ini pastinya kita
semua setuju, sejatinya pembelajaran dilakukan sepanjang hayat. Terutama saat
ini, guru dituntut untuk terus berkembang dan berlari dalam mengejar
ketertinggalan kita dalam menguasai teknologi. Karena pembelajaran sekarang
berdampingan dengan teknologi. Mau tidak mau, setuju tidak setuju pandemi ini
menuntut kita untuk beradaptasi dengan perubahan yang tidak menentu. Ditambah
lagi pembelajaran tidak lagi berdasarkan
teacher center namun sudah beralih menjadi student center. Banyak pelatihan-pelatihan yang bisa dikuti baik
berbayar maupun tidak berbayar untuk mengasah kemampuan dalam menguasai
teknologi. Pelatihan yang paling mudah diakses dan tidak berbayar adalah ayo
guru belajar dan ayo berbagi. Disini kita akan mendapat banyak
pengetahuan,keterampilan dan pengalaman hebat. Selain itu, kita bisa belajar
kepada teman sejawat. Tidak perlu malu dalam bertanya jika memang belum tahu
mengenai penggunaan aplikasi dan tidak perlu pelit untuk berbagi ilmu kepada
teman sejawat bila kita sudah paham. Yang terakhir bisa dengan menonton
tutorial pada tayangan video yang terdapat pada internet. Dengan menonton
tutorial kita bisa langsung mengaplikasikannya.
Itulah berbagai trik jitu
yang bisa dimanfaatkan agar pembelajaran daring menjadi seru bagi para guru.
Marilah kita terus bersemangat dalam menjalani pembelajaran baik secara daring
maupun luring. Jangan menyerah ,semua ini pasti bisa dilewati bersama-sama.
Ingat kita adalah garda terdepan untuk mendidik para generasi bangsa dan
pastinya memajukan Indonesia. Selamat berjuang. Salam sehat untuk para guru. O
iya, Selamat mencoba tipsnya juga ya. Terimakasih.